KATAPENGANTAR Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul "Pertentangan-Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat" ini dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD.

0% found this document useful 0 votes12 views7 pagesDescriptionMakalah-Konflik-Dan-Integritas-SosialOriginal Title309293830-Makalah-Konflik-Dan-Integritas-SosialCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes12 views7 pagesMakalah Konflik Dan Integritas SosialOriginal Title309293830-Makalah-Konflik-Dan-Integritas-Sosial L eclalh` Aohgcia ltlu pertehtlh`lh mempuhyli funuh`lh erlt deh`lh proses ihte`rlsi. Funuh`lh ihidisenlnalh alrehl proses ihte`rlsi ldlclf sealci`us sultu proses disor`lhislsi dlh disihte` tih``i aohgcia ltu pertehtlh`lh ihtrl aecompoa mlaih neslr `lyl sehtripetlchyl, mlaih aejicderlklt ihte`rlsi aecompoa. Aohgcia ltlu pertehtlh`lh meh`ehlc nenerlpl glse, ylitu glse disor`lhislsidlh glse disihte`rlsi. Alrehl sultu aecompoa sosilc seclcu dipeh`lrufi ocef nenerlpl glator, mlalpertehtlh`lh lalh neraislr pldl pehyesulilh diri ltlupuh pehoclalh dlri glator-glator sosilc senl`li tlrlg aefiduplh sosilc ylh` mehdlfucui disihte`rlsi muh`aih terkldi alrehlalrehl umplh terkldi pernedllh glflm tehtlh` tukulh aecompoa sosilchyl, tehtlh` horml-hormlsosilchyl, tehtlh` tihdlalh dlclm mlsylrlalt, lplnicl slhasi terfldlp perunlflh ltlupuh pernedllhterfldlp sistem horml,system tihdlalh ltlupuh system tihdlalh aecompoa tidla aetlt, mlal deh`lhsehdirihyl clh`alf pertlml mehuku ae disihte`rlsi teclf terkldi. Deh`lh demiailh mlal disor`lhislsiterkldi lplnicl pernedllh ltlu klrla lhtlrl tukulh sosilc dlh peclaslhllh terclcu neslr. . ^umuslh Mlslclf .Zenutalh Mljlm-mljlm ihte`rlsi dlh aohgcia sojilc ?.Zenutalh Glator-glator peh`ihte`rlsi sosilc ? Glator-glator aohgcia sosilc ? J. Tukulh Mlslclf Mlslclf .Meh`etlfui Mljlm-mljlm ihte`rlsi dlh aohgcia sosilc.Meh`etlfui Glator-glator ihte`rlsi Glator-glator aohgcia sosilc 22 operltive”. Nerlh`alt dlri degihisi tersenut dlplt disimpucalh nlfwl mlsylrlalt ldlclf ; nertemplt tih``lc dlclm wlatu ylh` recltig clml, terdlplt tltl lturlh fidup seperti ldlt, aenilsllh, sialp, dlh perlsllh aesltulh, 4 rlslidehtitls di lhtlrl plrl wlr`lhyl. ihte`rlsi mlsylrlalt lalh terjlpli kial aefiduplh mlsylrlalttersenut teclf terpehufi semul uhsur-uhsur ylh` tldi ne`itupuh senlciahyl kial slclf sltu uhsur tidlaterpehufi mlal aeldllh mlsylrlalt tersenut tidla terihte`rlsi cl` Ihte`rlsi suau nlh`sl Zuau nlh`sl ldlclf `ocoh`lh sosilc ylh` dinedlalh dlri `ocoh`lh sosilc clihyl alrehlmemiciai jiri-jiri ylh` mehdlslr dlh umum neralitlh deh`lh lsc-usuc dlh templt lslc nenerlpl aepustlallh sosioco`i ditealhalh nlfwl suau nlh`sl meruplalh aesltulhpehdudua ylh` memiciai jiri-jiri ; memiciai hicl-hicli dlslr ylh` termlhigestlsialh dlclm aenudlyllh, mewukudalh lrehlaomuhialsi dlh ihterlasi, dlh 4 setilp lh``otl meh`ehlci dirihyl sertl diaehlc ocef clihyl senl`lisltu nl`ilh dlri alte`ori ylh` dlplt dinedlalh deh`lh alte`ori Ihte`rlsi nlh`sl Ylh` disenut nlh`sl ldlclf aecompoa mlhusil ylh` fetero`eh siglthyl tetlpi memiciaiaefehdla ylh` slml deh`lh mehemplti dlerlf tertehtu dlh nersiglt permlheh. Erhest rehlh cenifmehealhalh nlfwl nlh`sl ternehtua dlri orlh` orlh` ylh` mempuhyli cltlr neclalh` seklrlf,peh`lclmlh seklrlf, dlh perkulh`lh sertl flsrlt uhtua nersltu. Mljlm-mljlm aohgcia ; l. Aohgcia `ehder Isticlf `ehder nual merujua pldl lspea kehis aeclmih dimlhl clai-clai dituhkualh deh`lhidehtitls diri dlh dimlhl clai-clai memiciai lclt aeclmih ylh` nernedl deh`lh perempulh, lalh tetlpi`ehder lalh cenif neroriehtlsi pldl lspea sosioaucturlc. ehder cenif memperfltialh pldl lspeastltus dlh perlhlh mlhusil diciflt dlri kehis aeclmih. Dislclm struatur mlsylrlalt trldisiohlc isticlf`ehder tidla memuhjucalh persolclh ylh` nerplh`alc tocla pldl stltus dlh perlhlh. Lrtihyl stltuslhtlrl clai-clai dlh perempulh sclcu diposisialh dlclm aecompoa ihgerior diterimlhyl senl`lildiaodrlti. Lalh tetlpi didlclm struatur mlsylrlalt moderh isticlf `ehder mehkldi permlslclflhylh` juaup pehtih`, terutlml isu-isu emlhsiplsi ylh` dicuhjuralh ocef alum perempulh mehkldipemnlflslh ylh` pehtih` didlclm aefiduplh Aohgcia sosilc dlh lhtlr suau Isticlf rls serih` alci di idehtiaalh deh`lh pernedllh wlrhl aucit mlhusil, dilhtlrlhyl ldlsenl`ilh aecompoa mlhusil ylh` neraucit putif, slwo mltlh`, dlh fitlm. Zeclih aohgcia rlsilc ldlpucl aohgcia lhtlr ethis ylh` nerdlmpla pldl cehylphyl sultu he`lrl Yu`osclgil senl`li slclf sltuhe`lrl dialwlslh eropl timur ylh` flhjur pldl dealde 92-lh meh`lclmi aeflhjurlh lainltpertehtlh`lh lhtlr ethis. Aihi Yu`osclgil tih``lc jltltlh seklrlf, he`lrl tersenut terpejlf neclfmehkldi ti`l he`lrl ltls dlslr ethis, ylitu ethis sernil, ethis muscim noshil, dlh jroltil. Zeclih itunernl`li peristiwl drlmltis di he`eri aitl lafir-lafir ihi nlhyla aohgcia lhtlr ethis ylh` setilp sllt kialtidla ditlh`lhi sejlrl nikla tidla mehutup aemuh`aihlh lalh nerdlmpla disihte`rlsi nlh` Aohgcia lhtlr umlt l`lml L`lml tidla juaup diplflmi senl`li metode funuh`lh pehyemnlflh mlhusil aepldl tuflhsertl seperlh`alt tltl lturlh aemlhusillh ltls dlslr tuhtutlh aitln suji. Lalh tetlpi, pernedllhaeylaihlh dlh ltrinut-ltrinut kustru nerdlmpla pldl se`mehtlsi aecompoa-aecompoa sosilc ylh`nerdiri sehdiri. Zejlrl sosioco`is, l`lml seclih dlplt dikldialh senl`li lclt perealt socidlritls sosilc,tetlpi ku`l nisl mehkldi pemiju disihte`rlsi sosilc. Rernedllh aeylaihlh peh`lhut l`lml ylh`meylaihi aenehlrlh lklrlh l`lmlhyl, dlh meh`lh``lp aeylaihlh l`lml clih seslt teclf mehkldipemiju aohgcia lhtlr-peh`lhut l`lml. Nlfalh didlclm l`lml itu sehdiri ku`l terdlplt se`mehtlsiseatlrilh ylh` meiciai pernedllh mucli dlri pernedllh dlri aucit culr lklrlh l`lml ihi fih``lpernedllh sejlrl sunstlhsilc.

Maksuddan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian pertentangan sosial dan integrasi masyarakat, mengetahui teori-teori tentang pertentangan sosial dan integrasi masyarakat, serta membahas masalah-masalah atau studi kasus pertentangan sosial dan integrasi terjadi di lingkungan masyarakat. BAB III PEMBAHASAN MAKALAH TENTANG INTEGRASI SOSIAL DI SUSUN OLEH KELOMPOK I KETUA 1. ALI YUSUF ANGGOTA      SMAN 1 BOLO TAHUN AJARAN 2017/2018 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar belakang disusunnya makalah ini pertama untuk memenuhi tugas, kedua penulis melihat bagaimana pentingnya masalah integrasi social dan mobilitas sosial, itu terbukti jika kita perhatikan disetiap literature kajian tentang sosiologi, maka integrasi dan mobilitas social itu memang penting bagi masyarakat. Karena memang integrasi merupakan suatu pola hubungan yang mengakui tentang adanya perbedaan dalam masyarakat dan dengan adanya mobilitas social kita dapat melihat pergerakan social dalam masyarakat akan terjadi setiap saat. Walaupun makalah ini hanya membahas sepintas saja akan tetapi mengandung penafsiran yang amat luas, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. BAB II PEMBAHASAN Definisi Integrasi Sosial Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur -unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu 1. Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu. 2. Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu. Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu. Banton dalam Sunarto, 2000 154 mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan makna penting pada perbedaan ras pandangan para penganut fungsionalisme structural, system social senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya consensus di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan social cross-cutting affiliations. Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Masalahnya adalah, di sisi yang lain, perbedaan adalah Sunnatullah. Setiap manusia diberikan kebebasan untuk menggunakan akal dan nuraninya untuk mencari jalan yangterbaik menuju Allah. Dalam term ini, Islam Syariah sebagai sistem nilai yan g idiil hampir menemukan kemapanannya. Tentunya kesatuan tauhid akan keesaan Allah dankerasulan Muhammad SAW adalah mutlak. Kemapanan ini akan berbeda ketika sudah memasuki wilayah sosiologis masyarakat beragama. Pentingnya Integrasi Pentingnya Integrasi Nasional munculnya rasa keberamaan ini dilatarbelakangi oleh adanya kesamaan nasib, kebutuhan, kondisi dan cita cita dari beberapa manusia. perasaan yang sama menjadikan mereka tidual mudah untuk diadu domba dan terpecah belah, tetapi memunculkan semangat persatuan dan kesatuan serta semangat untuk berbuat demi kepentingan bersama oleh karna itu membangun integrasi nasional itu sangat penting pada kehidupan bernegara dan juga mewujudkan cita cita, dan tujuan negara bahkan memelihara rasa kebersamaan. Enam faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional yang mantap dan kokoh di Indonesia. sebagai berikut adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan sara dan keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang tumbuh dan berkembang diwilayah nusantara. perbedaan tersebut hendaknya dimaknai sebagai kekayaan dan potensi bangsa bukan dipertentangkanadanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asingadanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asingmampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai aspeknyabertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan ideologi nasional pancasila dan UUD 1945menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan sosialisasi terhadap identitas nasional seperti bahasa Indonesia, lagi Indonesia Raya, bendera Merah Putih dan Garuda Pancasila Tujuh cara yang diyakini mampu membangun integrasi nasional sebagai berrikut Anggota masyarakatnya merasa berhasil salign mengisi kebutuhan kebutuhan satu dengan lainnyaterciptanya kesepakatan konsensus berrsama mengenai norma norma dan nilai nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedomannorma norma dan nilai nilai sosial dijadikan aturan baku dalam proses integrasimengembangkan dan membangun kebanggaan akan identitas nasional dalam benruk lambang negara, dasar negara, lagu kebangsaan, bahasa nasional dan bndera nasionalmelaksanakan kegiatan pembangunan yang adil sehingga penigkatan kesejahteraan rakyat meratamembangun rasa keadilan rakyatmenjaga dan membangun rasa aman dan tentram. Kebutuhan Manusia Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Menurut pandangan para penganut funsionalisma struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut 1. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya consensus kesepakatan di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental mendasar 2. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial cross-cutting affiliation. Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda cross-cutting loyalities dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial. Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas -batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial. Motivasi Motivasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang yang membangkit topangan dan mengarah tindak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia. Prasangka dan Diskriminasi dapat merugikan pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya. Melalui proses belajar dan semakin dewasanya manusia, membuat sikap cenderung membeda-bedakan dan sikap tersebut menjurus kepada prasangka. Apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya bersifat diskriminatif terhadap ras yang diprasangka. Jika prasangka disertai dengan agresivitas dan rasa permusuhan, biasanya orang yang bersangkutan mencoba mendiskiminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya dibarengi dengan sifat Justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua tingkah laku diri. Motivasi juga bias di bilang dorongan yang berasl dari dalam diri seseorang untuk bertindak. Dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Meski pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri manusia dan faktor luar lingkungan hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut, terdapat dikotomi Motivasi, yakni Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik. Motivasi Intrinsik merupakan dorongan yang secara murni berasal dari dalam diri individu tanpa adanya pemicu atau stimulus dari lingkungan. Sedangkan Motivasi Eksterinsik merupakan motivasi yang sebagian besar dipengaruhi uleh rangsangan dari luar diri individu, yakni lingkungan. Fokus motivasi adalah pada dasarnya adalah pencapaian tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku untuk mendapatkan keinginannya. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, sebab lahirnya motivasi sangat dipengaruhi oleh sifat dasar individu motivasi intrinsik, kenyataan yang diperoleh motivasi ektrinsik, perbuatan yang pernah dilakukan, minat, bakat, angan angan dan cita-citanya. Kepemimpinan Keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk mengelola sumber waktu yang sangat tergambar pada keterampilan komunikasi interpersonal. Pemimpin adalah sumber dan model peran bagi bawahan dalam bagaimana mengelola waktu. Fungsi manajemen termasuk dalam menggunakan sumber waktu secara bijaksana lebih berhubungan dengan produktivitas. Manajer harus mampu memprioritaskan aktivitas fungsional unit untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Pemimpin atau manajer yang berhasil mengintegrasikan keterampilan kepemimpinan dan fungsi manajemen; mereka mencapai tujuan unit dengan tepat waktu dan cara yang efisien dalam usaha kerja sama dengan bawahannya. Mereka juga menghargai waktu sebagai sumber unit yang bernilai dan berbagi tanggung jawab untuk menggunakan sumber tersebut dengan bawahannya. Pemimpin atau manajer yang terintegrasi dengan keterampilan manajemen waktu yang baik adalah mampu mempertahankan pengawasan sepanjang waktu dan keterbatasan energi dalam dirinya dan kehidupan profesionalnya. Dalam suatu organisasi, kelompok atau masyarakat pada umumnya pasti ada pemimpinnya. Bahkan, suatu masyarakat yang ingin berkembang membutuhkan tidak saja adanya pemimpin namun juga bentuk dan tipe kepemimpinan yang mampu mengarahkan dan memfasilitasi kebutuhan dan kepentingan masyarakat, sekaligus menegakkan aturan main yang telah disepakati oleh kelompok masyarakat tersebut. Ada korelasi antara tipe kepemimpinan yang berkembang di suatu masyarakat dengan sistem kepemerintahan dalam masyarakat tersebut. Sebagai contoh, sistem kepemerintahan monarkhi akan mengembangkan tipe kepemimpinan yang menempatkan raja sebagai pemimpin tunggal yang bisa jadi memiliki kecenderungan otoriter. Secara konseptual Kepemimpinan leadership dibedakan dengan Kekepalaan Headship. Kepemimpinan merupakan proses interaksi antara seseorang pemimpin dengan sekelompok orang yang menyebabkan orang seorang atau kelompok berbuat yang sesuai dengan kehendak pemimpin. Kepemimpinan yang efektif adalah yang mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. Efektivitas seorang pemimpin mensyaratkan agar pemimpin tersebut memperlakukan orang lain dengan baik, sementara memberikan motivasi agar mereka menunjukkan performa yang tinggi dalam melaksanakan lebih mengacu pada hirarkhi pada suatu organisasi yang menyangkut tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang telah ditentukan secara formal. Seorang kepala belum tentu leader, sedangkan seorang leader belum tentu memiliki kedudukan sebagai kepala. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur -unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. 2. Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu. Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi sosial adalah a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhankebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya. b Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan consensus bersama mengenai normanorma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut kebudayaannya. c. Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi sosial. Saran Apabila terjadi konflik antar individu atau individu dengan kelompok, maka yang pertama kali harus di lakukan adalah melakukan integrasi sosial, karena suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. DAFTAR PUSTAKA diakses tgl, 30 Januari 2014 diakses tgl, 30 Januari 2014 diakses tgl, 30 Januari 2014 M, Idianto. 2005. Sosiologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta Erlangga. Maryati, Kun dan Juju Suriawati. 2007. Sosiologi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung Aksara Pratama Kun Maryati dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta ESIS. Adabeberapa tujuan dalam penulisan Tugas Makalah ini, beberapa diantaranya adalah : 1. Sebagai pengisi nilai tugas dari mata pelajaran Ilmu Sosial Dasar. 2. Mengetahui masalah apa saja yang terjadi di dalam masyarakat. 3. Mengetahui yang melatarbelakangi permasalahan itu mucul. 4. Masyarakat bisa menghindari terjadinya permasalahan. BAB II
0% found this document useful 0 votes481 views8 pagesDescriptiontentang pemahaman pertentanganCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes481 views8 pagesMakalah PertentanganJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
MakalahIlmu Sosial Dasar. Oleh : RADO HT SIMARMATA ( 55412873 ) 1IA13. PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL DASAR. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI. UNIVERSITAS GUNADARMA. 2012. PERTENTANGAN SOSIAL dan INTEGRASI MASYARAKAT. A. Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat.
0% found this document useful 0 votes0 views31 pagesOriginal Titlepertentangan sosial dan integrasi masyarakatCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views31 pagesPertentangan Sosial Dan Integrasi MasyarakatOriginal Titlepertentangan sosial dan integrasi masyarakatJump to Page You are on page 1of 31 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 26 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
MAKALAHPERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT. Ditulis Oleh: Unknown Pada Wednesday, June 6, ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD) PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT. Tugas ini dibuat Untuk memenuhi Tugas Ilmu Sosial Budaya dasar (ISBD) Yang dibina Oleh Ibu,Emilda Marta,S.E. Disusun Oleh: BERRI ANAM. 2011.02.02..0010
0% found this document useful 0 votes3 views26 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3 views26 pagesPertentangan Sosial Dan Integrasi MasyarakatJump to Page You are on page 1of 26 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 12 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 24 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. BABI PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT I. PERBEDAAN KEPENTINGAN Hidup bermasyarakat adalah hidup dengan berhubungan baik antara dihubungkan dengan menghubungkan antara individu-individu maupun antara kelompok dan golongan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Download Free DOCXDownload Free PDFpertentangan-pertentangan sosial dan integritaspertentangan-pertentangan sosial dan integritaspertentangan-pertentangan sosial dan integritaspertentangan-pertentangan sosial dan integritasDzhulqarnain Dzhulqarnainpertentangan-pertentangan sosial dan integritas PertentanganSosial dan Integrasi Masyarakat By MrTevos. 5:48 PM 0 coment. Kata Integritas berasal dari bahasa inggris yaitu Integration yang artinya kesempurnaan atau keseluruhan.. dan Integrasi dimakna sebagai "proses penyesuaian antara unsur - unsur yang saling berbeda , dalam masyarakat sehingga menghasilkan pola hidup yang PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sosial dasar Dosen Ismail Akbar Brahma Disusun oleh M. kizbudin 53417413 1IA16 FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2018 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah segala rahmatnya sehingga saya bisa menyeesaikan makalah “Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat”. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat menambah wawasan bagi pembaca agar dapat mengetahui tentang Pertentangan sosial dan in. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai hambatan. Baik itu yang datang dari dalam diri penyusun maupun yang datang dari luar. Saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Jakarta, 03 Januari 2018 Penulis M. Kizbudin DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.........................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................1 Latar Belakang........................................................1 Rumusan Masalah..................................................2 Tujuan.....................................................................2 BAB II PEMBAHASAN....................................................................3 Perbedaan Kepentingan..........................................3 dan Diskriminasi.....................................4 Ethnosentrisme.......................................................6 Pertentangan Sosial................................................7 Integrasi Sosial Integrasi Masyarakat...................9 Integrasi Nasional..................................................10 BAB III PENUTUP...........................................................................12 Kesimpulan..................................................................12 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................13 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap tingkah laku individu satu dengan individu lain pasti berbeda. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Tapi apabila gagal dalam memenuhi kepentingannya akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dan suatu hal yang saling berkaitan, apabila seorang individu mempunyai prasangka dan akan cenderung membuat sikap untuk membeda-bedakan. Maka akan terjadi sikap bahwa kebudayaan dirinya lebih baik daripada kebudayaan orang lain, sehingga timbullah konflik yaitu berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Di dalam kelompok masyarakat Indonesia, konflik dapat disebabkan karena faktor harga diri dan kebanggaan kelompok terusik, adanya perbedaan pendirian atau sikap, perbedaan kebudayaan, benturan kepentingan politik, ekonomi, kekuasaan. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat. Suatu kelompok yang ada dalam keadaan konflik yang berlangsung lama biasanya mengalami disintegrasi. Dan untuk menyelesaikan semua itu melalui integrasi masyarakat. Integrasi dapat berlangsung cepat atau lambat karena dipengaruhi oleh faktor homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, mobilitas geografis, dan efektifitas komunikasi. Rumusan Masalah 1. Apa saja yang terjadi di dalam masyarakat? 2. Mengapa permasalahan tersebut terjadi 3. Apa yang bisa mengendalikan sehingga masalah tersebut terselesaikan? Ada beberapa tujuan dalam penulisan Tugas Makalah ini, beberapa diantaranya adalah 1. Sebagai pengisi nilai tugas dari mata pelajaran Ilmu Sosial Dasar. 2. Mengetahui masalah apa saja yang terjadi di dalam masyarakat. 3. Mengetahui yang melatarbelakangi permasalahan itu mucul. 4. Masyarakat bisa menghindari terjadinya permasalahan. BAB II PEMBAHASAN Perbedaan Kepentingan Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentinganya, yang bersifat esensial bagi kelangsungan kehidupanya. Jika berhasil aka nada kepuasan dan sebaliknya jika gagal akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya sendiri maupun lingkunganya. Perbedaan lingkungan dan pembawaan individu akan menyebabkan perbedaan dalam kepentinganya, yang dapat berupa 1. Kepentingan untuk memperoleh kasih sayang. 2. Kepentingan untuk memperoleh harga diri. 3. Kepentingan untuk memperoleh penghargaan yang sama. 4. Kepentingan untuk memperoleh prestasi dan posisi. 5. Kepentingan untuk dibutuhkan orang lain. 6. Kepentingan untuk mendapatkan kedudukan dalam kelompoknya 7. Kepentingan untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri. 8. Kepentingan untuk memperoleh kemerdekaan diri. Cara memandang masyarakat yang dapat menimbulkan pertentangan sosial atau konflik dibedakan menjadi empat, yaitu tinjauan dimensi psikologis, tinjauan ideologis, perbedan kepentingan dan pola hubungan antarkelompok. 1. Secara psikologis, pertentangan sosial dapat dikatakan sebagai refleksi dari kondisi psikis manusia dalam kerangka interaksi sosialnya. Struktur energi psikis manusia terdiri dari id, ego, dan super-ego merupakan proses dinamik individu, dimana sering terjadi pertentangan antara kebutuhan dan keinginan ego dengan norma-norma yang dipegang oleh super-ego. 2. Secara ideologis, pertentangan sosial terjadi manakala kelompok-kelompok kepentingan berhadapan dengan satu kelompok elite penentu yang berusaha untuk menegakan suatu ideologi tertentu. 3. Secara politik, perbedaan kepentingan antar kelompok dapat menimbulkan konflik, melalui dua fase yaitu 1 Dis-organisasi yang terjadi karena kesalah-pahaman akibat pertentangan antara harapan dengan standar normatif yang menyebabkan sulitnya penyesuian diri suatu kelompok dengan norma yang ada. 2 Dis-integrasi konflik, yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya emosi massa yang meluap, protes, aksi mogok, pemberontakan dan lain-lain. Lima tahapan dis-integrasi adalah sebagai berikut 1 Ketidak-sefahaman anggota kelompok tentang tujuan sosial yang hendak dicapai yang semula menjadi pegangan kelompok. 2 Norma-norma sosial tidak membantu anggota masyarakat lagi dalam mencapai tujuan yang telah disepakati. 3 Norma-norma dalam kelompok dan yang telah dihayati oleh kelompok bertentangan satu dengan yang lainya. 4 Sanksi sudah menjadi lemah, bahkan tidak konsekkuen. 5 Tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok. 4. Pola hubungan dan cara pandang antar kelompok sosial. Prasangka dan Diskriminasi Prasangka dan diskriminasi mempunyai dasar pribadi yang mana setiap orang miliki. sejak kecil unsur sikap permusuhan antar manusia sudah nampak. Melalui proses belajar dan semakin banyaknya manusia membuat sikap mereka cenderung membeda-bedakan, dan ini menimbulkan prasangka. Sikap adalah kecenderungan untuk berespons meliputi perasaan atau pandangan, baik secara positif maupun negatif, terhadap orang, objek, atau situasi. Dalam sikap terkandung suatu penilaian emosional yang dapat berupa suka, tidak suka, senang, sedih, cinta, benci, dan sebagainya. Sikap memiliki beberapa komponen, yaitu 1. Kognitif, artinya memiliki pengetahuan mengenai objek, terlepas pengetahuan itu benar atau salah. 2. Afektif, berarti akan selalu mempunyai evaluasi emosional mengenai objek. 3. Konatif, berarti cenderung bertingkah laku bila bertemu dengan objek. Orang yang berprasangka pasti akan bersikap diskriminatif, prasangka menunjuk pada sikap sedangkan diskriminatif menunjuk pada tindakan. Sebagian besar prasangka bersifat apriori, tidak berdasarkan pengalaman sendiri karena merupakan hasil peniruan pola orang lain. Prasangka bisa diartikan sebagai suatu sikap yang terlampau tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlalu cepat, berat sebelah dan dibarengi penyederhanaan terhadap suatu realita, jika prasangka diserati agresivitas dan rasa permusuhan, dan tidak bisa disalurkan secara wajar, biasanya orang akan mencari “kambing hiam” objek untuk melampiaskan segenap frustasi dan rasa-rasa negatif, yang biasanya sasaranya adalah kelompok sosial yang lemah, golongan minoritas atau anggota kelompok luar. Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi 1. Pendekatan historis dengan latar belakang sejarah. 2. Didasrkan atas teori pertentangan klas, menyalahkan klas rendah yang inferior dan klas atas dianggap memiliki alas an justification untuk berprasangka negative, jelek terhadap klas rendah. 3. Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional. Penyebabnya dibagi menjadi empat, yaitu mobilitas sosial, konflik antar kelompok, stigma perkantoran dan sosialisasi. 4. Bersumber dari faktor kepribadian. 5. Berlatar belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama, politik, ekonomi, dan ideologi. 6. Pendekatan fenomenologis Ditekankan pada bagaimana individu memandang atau memprespsikan lingkunganya. 7. Pendekatan native. Prasangka ini lebih menyoroti objek prasangka dan tidak menyoroti individu yang berprasangka. Usaha untuk mengurangi / menghilangkan prasangka dan diskriminasi antara lain 1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi, 2. Perluasan kepentingan belajar, 3. Sikap terbuka dan lapang, 4. Mengadakan kontak di antara pihak-pihak yang berprasangka, 5. Bermain peran role playing. Ethnosentrisme Setiap suku bangsa atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan yang sekaligus menjadi kebanggaannya, suku dan ras tersebut dalam kehidupan sehari-hari akan bertingkah laku sejalan dengan norma-norma, nilai-nilai yang terkandung didalamnya dan menganggap kebudayaan mereka sebagai sesuatu yang prima, riil, logis sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya. Segala sesuatu yang dianggap bertentangan akan dianggap tidak baik ini disebut dengan ethnosentrisme, yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan sendiri sebagai segala sesuatu yang terbaik. Ethnosentrisme ini dapat menjadi penyebab utama kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Pertentangan Sosial Konflik pertentangan memiliki tiga elemen dasar, yaitu 1. Terdapat dua atau lebih unit yang terlibat dalam konflik. 2. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap, maupun gagasan-gagasan. 3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut. Konflik dapat terjadi di lingkungan yang paling kecil, yaitu individu sampai kepada lingkungan yang luas, yaitu masyarakat. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dicegah timbulnya. Konflik tidak langsung menimbulkan ketegangan. Konflik dibagi menjadi konflik laten dan konflik manifest. Yaitu konflik yang belum diwujudkan secara terang-terangan karena pertentangan masih dapat dirasionalkan sehingga untuk sementara harapan ego masih dapat diendapkan. Disebut juga konflik overt, yaitu konflik yang ditunjukan secara terang-terangan ini merupakan kelanjutan dari konflik laten yang melibatkan fungsi-fungsi afektif. Konflik yang menimbulkan ketegangan dibagi menjadi konflik mikro diadik dan konflik makro kolektif. 1 3. Konflik mikro diadik Adalah konflik antar individu dan antar kelompok yang lebih banyak ditimbulkan oleh masalah-masalah ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan masalah-masalah yang menyangkut kehormatan dan eksistensi individu dan kelompok. 2 4. Konflik makro kolektif Adalah konflik yang terjadi antar Negara bangsa dalam hubungan internasional. Ini terjadi akibat interaksi antara berbagai kelompok besar yang berkaitan dengan eksistensi kelompok sebagai nation states atau Negara suatu bangsa. Konflik antar bangsa ini biasanya akan lebih cepat menimbulka ketegangan karena dapat menimbulkan emosi massa atau publik yang terlibat. Berbagai bentuk konflik antara kolektivitas-kolektivitas makro antara lain adalah aliansi atau klientasi, konflik bangsa tanpa Negara dan konflik masyarakat majemuk. 1 1. Aliansi dan klientasi Bentuk ketegangan yang disebabkan ketergantungan suatu Negara kepada Negara super power aliansi yang pada umumnya berlaku di bidang ekonomi, politik dan militer. 2 2. Konflik bangsa tanpa Negara Dua bangsa dalam satu Negara yang berbeda ideologi akan cenderung tidak mengakui ekistensi Negara yang didiaminya dan mewujudkan ketidak-pengakuan tersebut dalam bentuk perang saudara. 3 3. Konflik dalam masyarakat majemuk Dalam masyarakat majemuk sering terjadi konflik yang menyebabkan ketegangan, yang timbul karena antarkelompok etnis saling bersaing untuk unggul dalam bidang ekonomi dan politik. Cara pemecahan konflik dapat berupa 1 1. Eliminasi, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat. 2 2. Dominasi, pihak yang mempunyai kekuatan terbesar memaksa pihak lainya untuk menaatinya. 3 3. Suara terbanyak yang di dapat dari voting tanpa memperhatikan argumentasi. 4 4. Konsen minoritas, kelompok mayoritas yang menang namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan. 5 5. Kompromi, semua pihak berusaha mencari jalan tengah. 6 6. Integrasi, pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, di timbang dan ditelaah kembali sampai di capai keputusan yang memuaskan semua pihak. Integrasi Sosial Integrasi Masyarakat Integrasi adalah suatu proses dan hasil kehidupan sosial dan merupakan alat yang bertujuan untuk mengadakan suatu keadaan kebudayaan yang homogen. Integrasi sosial Integrasi Masyarakat diartikan adanya kerjasama dari seluruh angota masyarakat. Integrasi sebagai suatu proses membutuhkan waktu yang relatif lama karena pada prinsipnya integrasi merupakan bentuk penunjukan sikap terhadap suatu keadaan. Integrasi adalah proses mental dalam pembentukan atau penentuan sikap dimana seseorang akan mengikuti tahapan aspek-aspek sikap yaitu Yaitu sikap yang berhubungan dengan gejala mengenal alam pikiran yang berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan serta harapan-harapan individu tentang kelompok obyek tertentu. Berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti simpati, antipasti, takut, benci, dan sebagainya yang ditujukan pada objek tertentu. Yang berwujud kecenderungan untuk berbuat sesuatu terhadap objek. Sehubungan dengan proses dan aspek mental tersebut maka dalam rangka integrasi dibutuhkan pemahaman dan penghayatan mewarnai pola pikir dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Proses sosialisasi sebagai penunjang proses integrasi merupakan proses aktif untuk mempelajari nilai-nilai, mengadakan penyesuaian-penyesuaian dengan lingkungan serta menimba pengalaman mental . integrasi sebagai proses pasif berusaha menyerap individu-individu dalam satu kelompok sebagai hasil atau tepatnya akibat dari proses sosialisasi tersebut. Langkah pertama menuju integrasi yang dihasilkan oleh sosialisasi adalah adanya kesediaan untuk bekerja sama untuk kepentingan yang sama, dan langkah selanjutnya adalah kesediaan bekerja sama untuk tujuan bersama. Integrasi Nasional Integrasi nasional merupakan masalah yang dialami oleh semua negara yang ada di dunia. Yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapi. Bebrapa permasalahan integrasi nasional antara lain 1. Adanya cara pandang yang berbeda tentang pola laku duniawi dan cara untuk mencapai tujuan, yang bersumber dari perbedaan ideologi karena perbedaan falsafah hidup. 2. Kondisi masyarakat yang majemuk 3. Masalah territorial daerah yang seringkali berjarak cukup jauh. 4. Kehidupan dan pertumbuhan partai politik. Indikator pertentangan politik di Indonesia misalnya terjadinya demonstrasi, kerusuhan, serangan bersenjata, meningkatnya angka kematian akibat kekerasan politik, pemindahan kekuasaan eksekutif yang bersifat ir-reguler, Untuk memperkecil dan kalau mungkin menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu antara lain diupayakan dengan cara 1. Mempertebal keyakinan seluruh warga Negara yang terdiri dari berbagai golongan terhadap ideology nasional 2. Berusaha membuka isolasi antar berbagai kelompok, etnis antar daerah / pulau dengan pembangunan sarana komunikasi, infrastruktur, dan transportasi. 3. Menggali kebudayaan daerah untuk dijadikan kebudayaan nasional dan membina penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. 4. Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi maupun keturunan asing, antara lain dengan transmigrasi, mutasi karyawan lintas dinas dan lain-lain. 5. Melalui jalur-jalur formal seperti pendidikan perundang-undangan yang berlaku bagi seluruh warga Negara. Integrasi nasional sebagai suatu cita-cita nasional maupun cita-cita Negara dapat terwujud atau paling tidak menekan kemungkinan permasalahan yang timbul dengan berbagai usaha yang mendukung potensi masyarakat untuk berintegrasi sendiri secara alamiah dengan system cross cutting affiliation dan dengan memperkuat kedudukan ideologi nasional sebagai hasil galian dari akar budaya masyarakat yang heterogen yang mampu mengkristalisasikan nilai-nilai budaya yang memiliki kandungan makna universal, yang mampu memberikan harapan pada berbagai kelompok yang ada, ideologi tersebut harus fleksibel dalam arti mampu menyesuaikan diri dengan pertumbuhan masyarakat serta mampu mempengaruhi masyarakat dalam segala kegiatanya. BAB III PENUTUP Kesimpulan Pertentangan sosial ataupun konflik adalah salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup. Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan nilai kebudayaan. Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Setiap tingkah laku individu satu dengan individu lain pasti berbeda. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Tapi apabila gagal dalam memenuhi kepentingannya akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. DAFTAR PUSTAKA - Hanafie, Sri Rahaju Rita. 2016. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta CV Andi Offset. A Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat Hidup bermasyarakat yaitu sebuah hubungan antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan yang terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis, dimana setiap anggota masyarakat salaing berinteraksi.

Puji syukur kami mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul "Pertentangan Masyarakat dan Integrasi Masyarakat". Penyusunan ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar Universitas Pekalongan. Dalam penulisan ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada 4. Mengadakan kontak di antara pihak-pihak yang berprasangka.

MAKALAHTUGAS ILMU SOSIAL DASAR. Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat. Dosen : Herry Sussanto. Oleh : Adelia Widyanti (10117105) Universitas Gunadarma. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Jurusan Sistem Informasi. Kelas 1KA06. 2018.
MAKALAHILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ISBDPERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKATTugas ini dibuat Untuk memenuhi Tugas Ilmu Sosial Budaya dasar ISBDYang dibina Oleh Ibu,Emilda Marta, OlehBERRI ISLAM MADURA UIMFAKULTAS TEKNIKSISTEM INFORMASI2012KATA PENGANTARSegala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Pertentangan-Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat” ini dengan baik dan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD. Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang menyangkut tentang perbedaan kepentingan, prasangka dan diskriminasi, Ethnosentrisme dan stereotype, konflik dalam masyarakat, serta integrasi masyarakat dan nasional. Maka dari itu makalah ini cocok dibaca oleh kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum yang cinta terhadap persatuan dan kesatuan sebagai warga negara juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu saya sangat berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin….BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSetiap tingkah laku individu satu dengan individu lain pasti berbeda. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Tapi apabila gagal dalam memenuhi kepentingannya akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dan suatu hal yang saling berkaitan, apabila seorang individu mempunyai prasangka dan akan cenderung membuat sikap untuk membeda-bedakan. Maka akan terjadi sikap bahwa kebudayaan dirinya lebih baik daripada kebudayaan orang lain, sehingga timbullah konflik yaitu berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau dalam kelompok masyarakat Indonesia, konflik dapat disebabkan karena faktor harga diri dan kebanggaan kelompok terusik, adanya perbedaan pendirian atau sikap, perbedaan kebudayaan, benturan kepentingan politik, ekonomi, kekuasaan. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat. Suatu kelompok yang ada dalam keadaan konflik yang berlangsung lama biasanya mengalami disintegrasi. Dan untuk menyelesaikan semua itu melalui integrasi masyarakat. Integrasi dapat berlangsung cepat atau lambat karena dipengaruhi oleh faktor homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, mobilitas geografis, dan efektifitas Rumusan Masalah1. Apa saja yang terjadi di dalam masyarakat?2. Mengapa permasalahan itu terjadi?3. Apa yang bisa mengendalikan sehingga permasalahan bisa selesai?C. Tujuan Pembahasan1. Mengetahui masalah apa saja yang terjadi di dalam Mengetahui yang melatarbelakangi permasalahan itu Masyarakat bisa menghindari terjadinya IIPEMBAHASANA. Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatHidup bermasyarakat yaitu sebuah hubungan antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan yang terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis, dimana setiap anggota masyarakat salaing berinteraksi. Hubungan antar individu ini pun diikat oleh ikatan yang berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat bersama para anggota. Norma dan nilai-nilai inilah yang menjadi alat pengendali agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Solidaritas, toleransi dan tenggang rasa adalah bukti kuatnya ikatan itu. Sakit salah satu anggota masyarakat akan dirasakan oleh anggota masyarakat lainnya. Dari hubungan seperti itulah lahir keharmonisan dalam hidup kenyataannya tidak semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada kondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai persamaan. Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah Pertentangan sosial dan integrita masyarakatpertentang sosial menurut saya adalah suatu konflik yang terjadi didalam suatu lingkungan masyarakat. Dimana ada suatu kelompok yang tidak menyukai kelompok lain, sehingga menimbulkan suatu perselisihan diantara mereka. Banyak sekali pertentangan sosial yang terjadi di Dunia ini. Seperti contohnya perak Irak yang kunjung selesai, dan kalau menusuri indonesia contohnya GAM Gerakan Aceh Merdeka, yang terjadi di Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosialRasa Iri antara individu,negara, dan masyarakat 2. Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap kepemerintahan 3. Banyak adu domba antara politik,agama,suku serta budaya Integrasi MasyarakatIntegrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentuMembuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentuSedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus kesepakatan di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental mendasar Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial cross-cutting affiliation. Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda cross-cutting loyalities dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosialA. Faktor Internal kesadaran diri sebagai makhluk sosialtuntutan kebutuhanjiwa dan semangat gotong royongB. Faktor External tuntutan perkembangan zamanpersamaan kebudayaanterbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersamapersaman visi, misi, dan tujuansikap toleransiadanya kosensus nilaiadanya tantangan dari luarB. Perbedaan KepentinganKepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kepentingannya. Ada 2 jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial/psikologis. Perbedaan kepentingan itu antara lain1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih Kepentingan individu untuk memperoleh harga Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang Kepentingan individu untuk memperoleh potensi dan Kepentingan individu untuk membutuhkan orang Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diriC. Prasangka dan DiskriminasiPrasangka dan diskriminasi dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan, dan bahkan integrasi masyarakat. Kerugian prasangka melalui hubungan pribadi dan akan menjalar bahkan melembaga turun-temurun. Jadi prasangka dasarnya pribadi dan dimiliki bersama. Perbedaan terpokok antara prasangka dan diskriminatif adalah prasangka menunjukkan pada aspek sikap, sedangkan diskriminatif pada tindakan. Sikap adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau konteks realitas, prasangka diartikan “Suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi. Diskriminatif merupakan tindakan yang realistis”. Dapat disimpulkan bahwa prasangka itu muncul sebagai akibat kurangnya pengetahuan, pengertian dan fakta kehidupan, adanya dominasi kepentingan golongan atau pribadi, dan tidak menyadari atau insyaf akan kerugian yang bakal terjadi. Tingkat prasangka itu menumbuhkan jarak sosial tertentu di antara anggota sendiri dengan anggota kelompok terjadinya prasangka1. Pendekatan HistorisPendekatan ini berdasarkan teori pertentangan kelas, menyalahkan kelas rendah di mana mereka yang tergolong kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas rendah2. Pendekatan Sosiokultural dan Situasionala. Mobilitas sosial gerak perpindahan dari strata satu ke strata sosial lainnya. Artinya kelompok orang yang mengalami penurunan status akan terus mencari alasan mengenai nasib Konflik antara kelompok prasangka sebagai realitas dari dua kelompok yang Stagma perkantoran ketidakamanan atau ketidakpastian di kota disebabkan oleh “noda” yang dilakukan oleh kelompok Sosialisasi prasangka muncul sebagai hasil dari proses pendidikan, melalui proses sosialisasi mulai kecil hingga Pendekatan KepribadianTeori ini menekankan pada faktor kepribadian sebagai penyebab prasangka, disebut dengan frustasi agresi. Menurut teori ini keadaan frustasi merupakan kondisi yang cukup untuk timbulnya tingkah laku Pendekatan FenomenologisPendekatan ini ditekankan pada bagian individu memandang atau mempersepsikan lingkungannya, sehingga persepsilah yang menyebabkan Pendekatan NaïveBahwa prasangka lebih menyoroti obyek prasangka tidak menyoroti individu yang bisa diartikan sebagai suatu sikap yang terlampau tergesa-gesa berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat, sifat berat sebelah dan dibarengi proses simplifikasi terlalu menyederhanakan terhadap suatu realita. Sikap berprasangka jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada pengalaman atau apa yang di Etnhosentrisme StereotypeEthnosentrisme yaitu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Sikap ini dianggap bahwa kebudayaan dirinya lebih unggul dari kebudayaan yaitu gambaran dan ajakan ejek. Stereotype diartikan sebagai tanggapan mengenai sifat-sifat dan waktu pribadi orang atau golongan lain yang bercorak negatif sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya yang subyektifE. Konflik dalam MasyarakatKonflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang luas, yakni masyarakat1. Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk pada adanya pertentangan atau emosi-emosi dan dorongan-dorongan antagonistic di dalam diri Pada taraf kelompok, konflik-konflik ditimbulkan dari konflik-konflik yang terjadi dalam diri individu dari perbedaan-perbedaan anggota kelompok dalam tujuan, nilai, norma serta minat untuk menjadi anggota Pada taraf masyarakat, konflik bersumber pada perbedaan nilai dan norma kelompok dengan nilai dan norma kelompok konflik ini timbul dari proses-proses yang tidak rasional dan emosional dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam sifat dan intensitas konflik pada berbagai tahap perkembangan kelompok. Adapun cara-cara pemecahan konflik sebagai berikut1. Elimination Pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam Subjugation atau Domination Orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk Majority Rule Suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan Minority Consent Kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan, dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan Compromise Kompromi Kedua atau semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik, berusaha mencari dan mendapatkan jalan Integration Pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua untuk menghindari perbedaan-perbedaan dan untuk memendam konflik-konflik, tidak pernah berhasil dalam waktu yang lama. Kesatupaduan di dalam perbedaan-perbedaan merupakan suatu nilai yang menghargai perbedaan, yang menggunakan perbedaan-perbedaan tersebut untuk memperkuat Integrasi Masyarakat dan NasionalIntegrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-lembaga, dan masyarakat secara keseluruhan Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi memahami integrasi masyarakat, kita juga mengenal integrasi nasional, yaitu organisasi-organisasi formal yang melalui mana masyarakat menjalankan keputusan-keputusan yang berwenang. Untuk terciptanya integrasi nasional, perlu adanya suatu jiwa, asas spiritual, solidaritas yang besar. Perlu dicari bentuk-bentuk akomodatif yang dapat mengurangi konflik sebagai akibat dari prasangka, yaitu melalui 4 sistemss1. Sistem budaya seperti nilai-nilai Pancasila dan UUD Sistem sosial seperti kolektiva-kolektiva sosial dalam segala Sistem kepribadian yang terwujud sebagai pola-pola penglihatan, perasaan, pola-pola penilaian yang dianggap pola Sistem organik jasmaniah, di mana nasion tidak didasarkan atas persamaan mengurangi prasangka ke-4 sistem itu harus dibina, dikembangkan dan memperkuatnya sehingga perwujudan nasion Indonesia IIIPENUTUPA. KesimpulanDi setiap masyarakat pasti muncul pertentangan-pertentangan atau permasalahan permasalahan, di antaranya1. Perbedaan Kepentingan ada 2 kepentingan dalam diri individu, yakni kepentingan biologis dan kepentingan sosial/ Prasangka dan Diskriminatif prasangka yang menunjukkan aspek sikap sedangkan diskriminatif pada Ethnosentrisme dan StereotypeEthnosentrisme kebudayaan dirinya lebih unggul dari kebudayaan Stereotype gambaran dan anggapan jelek. 5. Konflik dalam kelompok Suatu tingkah laku yang dibedakan emosi tertentu yang sering dihubungkan pengendalian dari permasalahan-permasalahan di atas, yaitu melalui integrasi masyarakat dan nasional, yang mengandung pengertian1. Integrasi Masyarakat adanya kerjasama dari seluruh anggota Integrasi Nasional organisasi-organisasi formal melalui mana masyarakat menjalankan keputusan-keputusan yang SaranMakalah yang ditulis ini tentunya sangat jauh dari nilai kesempurnaan. Meskipun demikian penulis tetap menyarankan kepada para pembaca, agar dalam menjalani kehidupan sehari-hari selalu melihat konflik maupun pertentangan-pertentangan yang bersumber dari perbedaan secara logis dan realistis, sehingga tidak menimbulkan konflik yang lebih besar yang dapat mengarahkan kita pada perpecahan dalam berbangsa. Semoga makalah yang sederhana ini memiliki manfaat bagi penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.
Padakondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai persamaan. Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah Pertentangan sosial dan integrita masyarakat
NAMA MUHAMAD JAYA NPM 14118340 KELAS 1KA06 Pertentangan sosial merupakan suatu konflik terjadi di karenakan perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok yang satu dengan individu atau kelompok yang lainnya sehingga menimbulkan suatu perselisihan diantara mereka. Pertentangan sosial dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial, antara lain Rasa iri antara satu sama lain. Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan olehorang lain. Adanya adu domba diantara masyarakat, kelompok, politik, agama, suku serta budaya. Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Dapat dikatakan pula integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan bermasyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi ini sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapai berbagai tantangan, baik berupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus kesepakatan di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental mendasar Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial cross-cutting affiliation. Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda cross-cutting loyalities dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial. Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Bentuk integrasi sosial, antara lain Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai ciri budaya asli. Akulturasi, yaitu penerimaan kebudayaan asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli. 1..Perbedaan Kepentingan Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri. Kenyataan-kenyataan seperti itu menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik. Permasalahan utama dalam tinjauan konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan hasilnya kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah atau penguasa sebagai pemegang kendali ideologi dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-sub ideologi. Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalah pahaman. Fase disintegrasi yaitu pernyataan tidak setuju. Fase dis-integrasi ini memiliki tahapan Menurut Walter W. Martin dkk Ketidaksepahaman anggota kelompok tentang tujuan yang dicapai. Norma sosial tidak membantu dalam mencapai tujuan yang disepakati. Norma yang telah dihayati bertentangan satu sama lain. Sanksi sudah menjadi lemah. Tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok. 2..Prasangka diskriminasi dan ethosentris Hidup bermasyarakat adalah hidup dengan berhubungan baik antara dihubungkan dengan menghubungkan antara individu-individu maupun antara kelompok dan golongan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Anggota memberi karena ia patut untuk memberi dan anggota penerima karena ia patut untu menerima. Ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuatnya bersama diantara para anggotanya menjadikan alat pengontrol agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Rasa solider, toleransi, tenggang rasa, tepa selira sebagai bukti kuatnya ikatan itu. Paa diri setiap anggota terkandugn makna adanya saling ikut merasakan dan saling bertanggungjawab paa setiap sikap tindak baik megnarah kepada yang hang positif maupun negative. Sakit anggota masyarakat satu akan dirasakan oleh anggota lainnya. Tetapi disamping adanya suatu harmonisasi, disisi lain keadaan akan menjadi sebaliknya. Bukan harmonisasi ditemukan, tetapi disharmonisasi. Bukan keadaan organisasi tetapi disorganisasi. Sering kita temui keadaan dimasyarakat para anggotanya pada kondisi tertentu, diwarnai oleh adanya persamaan-persamaan dalam berbagai hal. Tetapi juga didapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan. Sering diharapkan panas sampai petang tetapi kiranya hujan setengah hari, karena sebagus-bagus nya gading akan mengalami keretakan. Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang keaaan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan.. Sudah tentu sebabnya, misalnya adanya pertentangan karena perbedaan keinginan. Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideology tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas. 3..Pertentangan sosial ketegangan dalam masyarakat Konflik pertentangan mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat di dalam konflik. Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan- kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepaa lingkungan yang luas yaitu masyarakat. Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang. Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka. Pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain. Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya. Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi. Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama. Compromise, artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah. Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak. Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial Masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, masyarakat majemuk itu di persatukan oleh sistim nasional negara indonesia. Aspek-aspek kemasyarakatan yang mempersatukannya antara lain Suku bangsa dan kebudayaannya Agama Bahasa Nasion Indonesia Masalah besar yang di hadapi indonesia adalah sulitnya itegrasi antara 1 dengan yang lainnya. masyarakat” yang ada di indonesia mereka tetap hidup berdampingan pada kemajemukannya, berikut adalah beberapa variabel yang dapat menghambat integrasi Agama, sentimen agama dapat di gerakkan untuk mempertajam kesukuan. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang golongan terbentuk. Klaim/Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang di anggap sebagai miliknya. Isu asli tidak asli berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga Negara Indonesia asli dengan keturunan lain. Dalam hal ini masyarakat indonesia seringkali terhambat integrasinya karena variabel variabel yang di sebutkan di atas. masyarakat indonesia pada umumnya masih sulit untuk menerima sesuatu yang baru ataupun yang berbeda dengan yang biasa ia temukan. misalnya saja antar agama masih sering terjadi permusuhan/ sering terjadi perang agama di desa-desa yang berada di pulau jawa. hal tersebut menunjukkan bahwa betapa sulitnya bagi mereka untuk berintegrasi tanpa menyangkut pautkan variabel-variabel yang ada di atas tadi. 4..Integrasi Nasional Pada hakekatnya integrasi merupakan upaya politik/ kekuasaan untuk menyatukan semua unsure masyarakat yang majemuk harus tunduk kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari nilai-nilai kultur yang ada dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi kesepakatan bersama dalam mencapai tujuan tujuan nasional dimasa depan untuk kepentingan bersama. 5..Kesimpulan Menurut saya pertentangan sosial dan integrasi masyarakat yang terjadi di Indonesia merupakan hal yang tidak asing lagi. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan ideologi, pertumbuhan politik yang majemuk serta masalah-masalah territorial daerah yang cukup jauh. Pertentangan sosial akan mempengaruhi dan menyebabkan perselisihan di sebuah Negara karena akan berdampak kepada pembangunan ekonomi, dan sosial kemasyarakatan. Perlu mendapatkan perhatian dengan seksama, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau masyarakat multi etnik. Agar tidak ada lagi sifat yg menimbulkan pro dan kontra antar sesama bangsa. Karena itu dapat mempengaruhi budaya dan moral bangsa serta masyarakat di negara kita ini. Selain itu akan menimbulkan konflik, prasangka dan diskriminasi terhadap masyarakat. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Jangan mudah mengambil keputusan tentang perilaku atau tindakan orang lain secara individual, karena setiap orang bisa kita diketahui setelah orang itu bertindak dan berprilaku. Agar tidak ada pikiran yang cenderung kepada diskriminastif atau mengurangi prasangka terhadap orang lain. Referensi Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
G Perubahan Sosial Budaya Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. DFdz.
  • a4qxkjzvp4.pages.dev/693
  • a4qxkjzvp4.pages.dev/989
  • a4qxkjzvp4.pages.dev/664
  • a4qxkjzvp4.pages.dev/561
  • a4qxkjzvp4.pages.dev/513
  • a4qxkjzvp4.pages.dev/328
  • a4qxkjzvp4.pages.dev/835
  • a4qxkjzvp4.pages.dev/432
  • makalah pertentangan sosial dan integrasi masyarakat