Kajian Khazanah Islam kategori posting AqidahPembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirtat kelak. Aamiin...Prasangka manusia terhadap Tuhanya, menunjukkan sejauh mana kwalitas iman dan keyakinannya. Dalam Al-Qur'an telah dikisahkan Nabi Ibrahim ketika ia berkata kepada Bapaknya Adzar dan kaumnya dia bertanya "apakah yang kamu sembah?. Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan bohong? . Maka apa anggapanmu terhadap Rabb Semesta Alam?". QS, Ash-Shaffat /37 85-87 Kisah Nabi Ibrahim bersama bapaknya dan umat saat itu adalah menunjukkan betapa rendahnya kualitas keimanan dan keyakinannya. Sebab mereka menyembah patung yang telah dibuatnya sendiri. Prasangka manusia terhadap Tuhan-Nya menunjukkan sejauh mana kwalitas iman dan keyakinannya. Dan karena itulah yang akan menentukan sikap dan perbuatannya. Terutama saat dihadapkan pada kondisi sulit dan berat serta saat dihadapkan ujian dan cobaan yang luar biasa. Termasuk cobaan ketika pada kondisi wabah pandemi yag sekarang masih belum juga sirna bahkan masih terus menyebar secara masif. Ketika banyak yang jatuh sakit dan wafat, juga termasuk kehilangan keluarga, pekerjaan, dan penghasilan, terlebih ketika interaksi dan pergaulan dibatasi begitu rupa. Seakan manusia terkungkung dalam lingkungan munculah beragam dugaan dan prasangka manusia terhadap Tuhanya. Ada sebagian orang yang menjadi prustasi, lalu menyalahkan Allah SWT karena dianggap membiarkan dan mencampakkan manusia pada penderitaan. Sebagian lagi mempersepsikan Tuhan sebagai Dzat yang kejam penuh angkara murka. Bahkan yang lebih parah lagi ada yang sudah tidak percaya kondisi yang demikian setan terus bermain dan berusaha membuat manusia semakin putus asa. Dengan gencarnya setan membisikan berbagai macam bisikan. Oleh karenanya manusia akan timbul rasa was-was sebagaimana Allah terangkan dalam surat An-Naas ayat 5 sifat was-was muncul. Hingga manusia terjebak untuk tidak bersyukur atas nikmat yang telah diterima selama ini. Maka sebagian besar manusia tidak bersyukur sebagaiman firman-Nya dalam Al-qur'an "Kemudian saya setan akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur".taat QS, Al-A'raf / 7 17Namun bagi orang-orang yang beriman, hatinya tetap terpelihara dan selalu berbaik sangka terhadap Allah. Mereka yakin dan percaya dibalik musibah ini pasti ada hikmah dan kebaikan yang akan Dia berikan kepada manusia. Sebab sesuai dengan sifatnya bahwa Allah adalah Dzat Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan kasih sayangnya mengalahkan murka-Nya. Dia adalah Dzat yang selama ini telah banyak memberikan karunia. Dengan musibah dan bencana yang diberikan kepada manusia, bisa jadi Allah ingin melatih mereka untuk dapat bertahan dalam kesabaran, ingin menyadarkan akan kelemahan manusia, ingin agar mereka bertaubat dari kesalahannya, ingin agar manusia berkarya menemukan inovasi dan temuan terbaru, dan yang terakhir, ingin agar manusia mengingat kematian yang sangat dekat dengannya. Bagi seorang mukmin yang selalu istiqamah taat kepada-Nya, mereka yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan dirinya. Sebagaimana ucapan Nabi SAW saat berada dalam kesulitan, pada saat itu beliau berdua dengan sahabat Abubakar As-Siddiq sedang bersembunyi berada dalam sebuah gua, karena dikejar oleh para kafirun quraisy. Abu Bakar merasa sangat ketakutan, maka Nabi bersabda yang diabadikan dalam berfirman-Nya "Jangan berduka-cita sesungguhnya Allah bersama kita" QS, At-Taubah/9 40..Orang-orang beriman selalu bersyukur bahwa selama alam ini diatur dan diurus oleh Allah, Dia pasti akan menghadirkan kebaikan bagi umat manusia. Inilah yang selalu terucap lewat lisan kita, sedikitnya 17 kali sehari semalam diucapkan saat kita Shalat. " الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Dalam hadits qudsi Allah berfirman "Aku bersama prasangka hamba-Ku kepada-Ku". Jika ia berprasangka baik, itulah yang ia dapatkan. Tetapi jika berprasangka buruk, itu pula yang ia dapatkan. hadits hasan dalam kitab al-Jami' ash shaghir lis suyuthi.Demikian uraian singkat materi "Allah Bersama Prasangka Hamba-Ku Kepada-Ku". Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita dalam pengamalan agama Islam yang mulia ini. Aamiin.
Aku ini menurut prasangka hambaKu, dan Aku menyertainya, dimana saja ia berdzikir pada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan ingat pula padanya dalam hati-Ku, “Sebaik-baik dzikir adalah secara lirih
عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال قال النبي - صلى الله عليه وسلم - يقول الله تعالى أنا عند ظن عبدي بي ، وأنا معه إذا ذكرني Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,’ Sesungguhnya Allah berkata "Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku" HR Muslim Ibnu Atha'illah dalam kitab Hikam mengungkapkan bahwa siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka lihatlah seberapa tinggi kedudukan Allah dalam hatinya. Demikian pula, siapa yang ingin mengetahui seberapa dekat Allah dengan dirinya, maka lihatlah seberapa dekat Allah dengan hatinya. Dalam hadits ini tersirat sebuah ajakan dari Rasulullah SAW agar kita berusaha selalu dekat dengan Allah SWT, berbaik sangka husnudzan dan tidak berburuk sangka su'udzhan kepada-Nya. Karena Allah SWT "berbuat" sesuai prasangka hamba-Nya. Bila seorang hamba berprasan]gka bahwa Allah itu jauh, maka Allah pun akan "menjauh", sebaliknya bila ia berprasangka bahwa Allah itu dekat, maka Allah pun akan "mendekat" kepadanya. Lewat hadits ini Rasulullah SAW pun mengajarkan umatnya untuk selalu berpikir positif dalam segala hal. Karena semua kejadian, apa pun itu, berada sepenuhnya dalam genggaman Allah SWT dan terjadi karena seizin-Nya. Dengan berpikir positif, seseorang akan mampu menyikapi setiap kejadian dengan cara terbaik. Selain itu, ia pun akan mampu menghadapi hidup dengan optimis. Betapa tidak, ia dekat dengan Allah Dzat Penguasa yang ada. Karena itu, Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa orang beriman itu tidak pernah rugi, diberi nikmat dia bersyukur. Syukur adalah kebaikan bagi dirinya, diberi ujian dia bersabar, dan sabar adalah kebaikan bagi dirinya. Hakikatnya Allah tidak pernah membuat jarak dengan manusia. Manusia sendiri yang membuat jarak dengan Allah. Demikian pula, Allah tidak pernah menghambat manusia untuk sukses, tapi manusia sendiri yang menghalangi diirnya untuk sukses. Kunci dari semua itu adalah pikirannya. Manusia adalah bentukan pikirannya. Tak heran bila Norman Vincent Peale mengatakan, "You are what you think!"; Anda adalah apa yang Anda pikiran. Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University membuktikan bahwa kesuksesan seseorang 85 persen ditentukan sikap, dan 15 persen sisanya ditentukan keterampilan dan intelektualitas. Sikap itu sendiri dibentuk pikiran. Dengan kata lain, 85 persen kesuksesan dan kegagalan ditentukan kualitas pikiran. Dalam konteks bahasan ini, kesuksesan untuk dekat dengan Allah sangat dipengaruhi sejauh mana seseorang berpikir positif tentang Allah SWT. sumber Harian Republika
Nabiﷺ bersabda bahwasanya Allah berfirman, “Aku di sisi prasangka hambaKu kepadaKu” (HR Al Bukhari dan Muslim) Maka makna bahwa Dia di sisi prasangka hambaNya adalah, “Barangsiapa merasa dirinya berdosa dan yakin bahwa Allah Maha Pengampun, niscaya Allah mengampuninya.- Nabi Muhammad ﷺ mengabarkan bahwa Allah berfirman, "Aku sesuai persangkaan baik hamba-Ku. Maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang ia mau" HR. Ahmad. Apa makna dari hadits tersebut? Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Maksudnya, Allah akan berbuat kepada hamba-Nya sesuai dengan persangkaannya. Tidak diragukan bahwa persangkaan yang baik berkaitan dengan perbuatan yang baik pula. Orang yang berbuat kebaikan akan berbaik sangka kepada Rabbnya, yaitu Dia akan membalas perbuatan baik itu, tidak mengingkari janji-Nya, serta akan menerima taubatnya. Adapun orang yang melakukan keburukan dan terus-menerus berbuat dosa besar, kezhaliman, dan penyimpangan terhadap syariat, maka kegelisahan serta ketakutan yang timbul dari kemaksiatan, kezhaliman, juga perkara yang haram akan menghalangi pelakunya untuk berprasangka baik kepada Rabbnya. Ini bisa disaksikan dalam realita sehari-hari. Budak yang melarikan diri, memiliki perilaku yang buruk, dan tidak taat kepada majikannya tentu tidak akan berbaik sangka kepada majikannya. Kegelisahan dan ketakutan yang timbul akibat perilaku buruk tidak akan pernah berkumpul dengan persangkaan baik, selama-lamanya. Orang yang melakukan perbuatan buruk akan merasakan ketakutan dan kegelisahan yang setara dengan perbuatan buruknya. Sungguh, orang yang paling berbaik sangka kepada Rabbnya adalah orang yang paling taat kepada-Nya. Al-Hasan al-Bashri berkata "Sesungguhnya orang Mukmin itu berbaik sangka kepada Rabbnya sehingga ia pun melakukan amalan yang baik. Sebaliknya, sesungguhnya orang yang durhaka itu bersikap buruk sangka kepada Rabbnya sehingga ia pun melakukan amalan yang buruk." Diriwayatkan oleh Ahmad dalam az-Zuhd. Bagaimana mungkin seseorang akan berbaik sangka kepada Rabbnya jika ia lari dari-Nya, berpindah-pindah dari satu kemurkaan Allah kepada kemurkaan-Nya yang lain, menjerumuskan dirinya ke dalam laknat-Nya, merendahkan dan menyia-nyiakan hak dan perintah-Nya, serta meremehkan larangan-Nya sehingga mengerjakan dan terus-menerus melakukannya? Bagaimana mungkin seseorang berbaik sangka kepada Rabbnya jika ia menantang untuk memerangi-Nya, memusuhi para wali-Nya, menolong musuh-musuh-Nya, mengingkari sifat kesempurnaan-Nya, berburuk sangka tentang sifat yang Dia tetapkan bagi-Nya dan yang ditetapkan oleh Rasul-Nya, serta menyangka dengan kebodohannya bahwa penetapan sifat-sifat-Nya merupakan kesesatan dan kekufuran? Bagaimana mungkin seseorang berprasangka baik terhadap Dzat yang disangkanya tidak berbicara, tidak memberi perintah, tidak melarang, tidak ridha, dan tidak murka? Sungguh, Allah berfirman mengenai orang yang ragu terhadap keterkaitan pendengaran-Nya dengan hal-hal yang bersifat parsial. Inilah rahasia dari firman-Nya وَذَٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ ٱلَّذِى ظَنَنتُم بِرَبِّكُمْ أَرْدَىٰكُمْ فَأَصْبَحْتُم مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ "Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Rabbmu dugaan itu telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi" QS. Fushshilat ayat 23 Orang-orang itu menyangka Allah tidak mengetahui sebagian besar perbuatan mereka. Ini merupakan persangkaan buruk mereka kepada Allah. Persangkaan ini pulalah yang kemudian membinasakan mereka. Begitulah kondisi setiap orang yang menentang sifat-sifat kesempurnaan dan karakteristik kemuliaan-Nya, serta menyifati-Nya dengan hal-hal yang tidak pantas bagi-Nya. Jika ia menyangka bahwa Allah akan memasukkannya ke Surga, berarti dirinya benar-benar telah tertipu, teperdaya, dan dikuasai syaitan, bukan karena baik sangkanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Perhatikan baik-baik dan renungkan betapa pentingnya hal ini! Bagaimana mungkin di dalam hati seorang hamba berkumpul keyakinan bahwasanya ia akan bertemu Allah, Dia mendengar perkataannya, melihat di mana dia berada, mengetahui apa yang tampak dan tersembunyi pada dirinya, tidak satu pun rahasianya yang tersembunyi dari-Nya, dan dia akan berdiri di hadapan-Nya, serta ia akan diminti pertangeungjawaban atas semua perbuatannya, sementara itu ia justru melakukan hal-hal yang membuat-Nya murka, mengacuhkan perintah-perintah-Nya, dan mengabaikan hak-hak-Nya. Meskipun demikian, ia menganggap diri masih tetap berbaik sangka kepada-Nya. Bukankah semua ini bersumber dari jiwa yang tertipu dan angan-angan kosong belaka? BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Selalubersungguh-sungguh adalah husnuzan terhadap. 1 hours ago. Komentar: 0. Dibaca: 194. Share. “Sesungguhnya Allah berkata : Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (HR. Muslim no. 4849)
Setiap orang yang menerima surat cinta dari orang yang terkasih pastinya merasa senang dan gembira. Apalagi jika surat cinta tersebut berisikan balasan atas cinta dan sayang kita. Allah SWT mengirimkan surat cintanya dalam hadis qudsi yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya nabi Muhammad SAW bersabda يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ هُمْ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً Artinya “Allah Azza wa Jalla berfirman, Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” Muslim. baca juga Promosi ke Liga 1, Persiraja Pertahankan 12 Pemainnya Lengkapi Formasi Pemain, Persiraja Daftarkan Husnudzon ke PT LIB Siapa yang tidak merasa senang jika seorang terkasih mengatakan aku akan mengingatmu jika kamu mengingatku. Pada hadis di atas, Allah SWT sendiri yang mengatakan bahwa Allah sesuai prasangka hamba-Nya dan mengingat hamba-Nya jika ia diingat oleh hamba-Nya. Berprasangka Baik Kepada Allah. Terkadang dalam menjalani kehidupan, tak jarang kita menemui masalah dan kendala. Masalah dan kendala tersebut membuat hari terasa tidak menyenangkan dan suram. Tidak jarang ketika hal tersebut datang kita malah tidak mendekat kepada Allah bahkan berprasangka bahwa Allah tidak akan menolongnya. Tidak jarang juga seorang muslim yang ragu terhadap doanya, ia berprasangka bahwa doanya tidak akan dibalas oleh Allah. Padahal jelas dalam hadis di atas bahwasanya Allah akan seperti prasangka hamba-Nya. Maka bagaimana mungkin Allah akan membalas doa hamba-Nya jika hamba-Nya sendiri ragu atas balasan dari Allah SWT. Nabi Muhammad juga menyampaikan bahwa ketika berdoa seorang muslim harus yakin bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT . اُدْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” HR. Tirmidzi, no. 3479 Maka sebagai seorang muslim kita harus berprasangka baik ketika berdoa, bahwa akan mengabulkan Allah. Berprasangka baik ketika bertaubat, bahwa akan diterima oleh-Nya. Berprasangka baik ketika beristighfar, bahwa Allah akan mengampuni. Berprasangka baik ketika beribadah dengan benar, bahwa Allah berkenan untuk memberikan ganjaran-Nya. Ustadz Salim A. Fillah menghimbau agar tidak salah menafsirkan hadis qudsi yang Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Tidak berpikiran bahwa kita bebas untuk berprasangka maka Allah akan patuh atas segala prasangka hamba-Nya. Maksud dari Allah sesuai prasangka hambanya dapat berupa Siapa merasa dirinya pendosa & meyakini Allah Maha Pengampun, niscaya Allah memaafkannya. Siapa merasa rendah di hadapan Allah & meyakini Dia Maha Tinggi, maka Allah meluhurkannya. Siapa merasa dirinya hina & meyakini Allah Maha Mulia, niscaya Allah meluhurkannya. Siapa merasa dirinya aib & meyakini Allah Maha Sempurna, niscaya Allah memperindahnya. Siapa merasa dirinya lemah & meyakini Allah Maha Kuat, niscaya Allah mengokohkannya. Siapa merasa dirinya bodoh & meyakini Allah Maha Berilmu, niscaya Allah mengajarinya. Siapa merasa faqir di hadapan Allah & meyakini Dia Maha Kaya, niscaya Allah mencukupinya. Kerendahan hati manusialah yang mendatangkan pertolongan Allah, maka sudah pasti bahwa berprasangka baik dan bukan untuk dimudahkan untuk melakukan kemungkaran dan perbuatan keji, maka Allah akan membalas prasangka hamba tersebut. Wallahu A’lam. []3 Buat papan pengingat sukses, papan ini menjelaskan visi sukses anda dengan lebih detail dari ke 5kuadran sukses, misalnya mendepfinisikan sukses finansialadalah jika memiliki pendapat 20 juta per bulan dan punya rumah seharga 2 M. Ada pun kuadran sukses dalam kesehatan adalah ika anda sehat secara fisik dari berbagai macam
Hasil pencarian tentang aku+sesuai+dengan+prasangka+hambaku Katakanlah, "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaan kalian kondisi kalian sesungguhnya aku akan...bekerja pula sesuai dengan keadaanku maka kelak kalian akan mengetahui Mereka hanya mengikuti prasangka-prasangka yang tidak benar....Padahal prasangka itu sama sekali tidak mengandung kebenaran sedikit pun. Kebanyakan orang musyrik, dalam akidah mereka, tidak mengikuti apa-apa selain prasangka-prasangka batil...Dan prasangka-prasangka itu-secara umum-tidak berguna sama sekali dan tidak dapat menggantikan keyakinan...Lebih-lebih jika prasangka itu lemah, sebagaimana prasangka orang-orang musyrik itu. Dan mereka tidak mendasari perkataan mereka itu ucapan mereka itu tidak didasari dengan sesuatu pengetahuan...Tiada lain mereka hanya mengikuti dalam hal tersebut prasangka yang mereka khayalkan sedangkan sesungguhnya...prasangka itu tiada berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran maksudnya, tiada sedikit pun pengetahuan...yang bermanfaat dalam prasangka itu di dalam menelaah hal-hal yang dituntut adanya pengetahuan. Katakanlah "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja pula, maka Allah akan memanggil orang-orang yang bertakwa, sebagai penghargaan atas mereka, "Wahai hamba- hambaku...Dan Allah menjamin kalian dengan pahala." Aku tidak mengharapkan imbalan apa-apa dari kalian....Imbalanku akan kudapatkan secara utuh-sesuai dengan amal perbuatanku-dari Tuhan semesta alam." Berbuatlah menurut kemampuan kalian sesuai dengan keadaan kalian sesungguhnya aku pun berbuat pula...sesuai dengan kedudukanku....Dan tunggulah akibat daripada perbuatan kalian itu sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian." Katakan, "Apabila aku mampu menimpakan azab yang kalian tantang untuk dipercepat, niscaya aku akan menimpakannya...Dengan demikian, akan selesai permasalahan antara aku dan kalian....Dia yang Mahatahu azab-baik yang cepat maupun yang lambat-yang sesuai dengan orang-orang kafir. Dan Aku beri mereka kesempatan hidup yang cukup, tanpa melupakan kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan...Rencana-Ku ini akan menyakitkan mereka, sesuai dengan kadar kejahatan yang mereka langgar. Fir'aun berkata, "Aku tidak mengajukan pendapat kepada kalian kecuali sesuai dengan apa yang aku yakini...Dan aku, dengan pendapatku itu, tidak menunjukkan kalian kecuali ke jalan petunjuk." dari Tuhanku dan aku diberi rezeki yang baik sebagai karunia dari-Nya, apakan patut aku menyembunyikan...Aku tidak ingin melakukan apa yang aku larang....Dengan nasihat, perintah dan larangan, aku hanya menginginkan perbaikan sesuai dengan kekuatan, usaha...Dan aku tidak akan mendapatkan kebenaran kecuali dengan pertolongan dan dukungan-Nya....Hanya kepada-Nyalah aku bertawakal. Dan juga hanya kepada-Nyalah aku kembali. Prasangka buruk yang kalian tujukan terhadap Tuhan itu membuat kalian hancur. sisi Allah yang berisi petunjuk dan lebih baik dari keduanya, atau yang semisal dengannya, niscaya aku...akan mengikutinya bersama kalian, jika kalian memang benar dalam prasangka kalian bahwa apa yang kami Berbuatlah sepenuh kemampuanmu sesuai dengan keadaanmu sesungguhnya aku pun berbuat pula sesuai dengan Allah berada di atas segala prasangka, Mahasuci dari sifat serupa dengan makhluk-Nya, Maharaja yang dibutuhkan...Jangan tergesa-gesa, Muhammad, membaca al-Qur'ân sebelum malaikat menyampaikannya dengan sempurna kepadamu Muhammad, setelah jelas bagi mereka tanda-tanda kenabianmu, maka katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya aku...Aku akan meneruskan dakwahku....Dari itu, kalian tidak perlu mencela perbuatanku, sebagaimana aku tidak akan mencela perbuatan kalian...Maka lakukanlah apa yang kalian kehendaki, dan Allah akan membalas seluruh perbuatan kita sesuai dengan ditimpa kesusahan yang berat, sebagai wujud kebaikan Kami, ia pasti akan mengatakan, "Kesenangan yang aku...dapatkan ini memang hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari kiamat akan datang....Seandainyapun aku dikembalikan kepada Tuhan, aku pasti mendapatkan kesudahan yang sangat baik."...Pada hari kiamat, Kami benar-benar akan mengganjar orang-orang kafir sesuai dengan amal perbuatannya, Musa menjawab, "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain daripada Allah?"...abghiikum itu ialah abghii lakum padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat di zaman kamu sesuai...dengan apa yang dituturkan dalam firman-Nya berikut ini. Hendaknya mereka menghindari prasangka seperti itu. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran yang sesuai dengan hikmah. Kalau bukan karena waktu yang telah Kami tentukan sesuai dengan kebijaksanaan Kami, tentu Kami pun menyegerakan...Aku bersumpah, akan datang suatu bencana secara tiba-tiba tanpa mereka sadari. Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman, "Berbuatlah menurut kemampuan kalian sesuai dengan...keadaan dan kondisi kalian sesungguhnya Kami pun berbuat pula." sesuai dengan keadaan Kami; ungkapan Yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan hikmah-Nya, memulai penciptaan manusia pengertian terhadap syariat serta kenabian lalu katanya kepada manusia, "Hendaklah kamu menjadi hamba-hambaku...berkata "Hendaklah kamu menjadi rabbani artinya ulama-ulama yang beramal saleh, dinisbatkan kepada rab dengan Supaya kami selalu menyucikan-Mu dari apa yang tidak sesuai dengan diri-Mu, Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah prasangka buruk terhadap orang-orang yang berbuat baik....Sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa yang harus dihukum....Peliharalah diri kalian dari azab Allah dengan menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan. Sesungguhnya Azab Rabbmu terhadap orang-orang kafir benar-benar keras sesuai dengan kehendak-Nya. Wahai Nabi, ancamlah kepada mereka dengan mengatakan, "Berbuatlah sesuai cara yang kalian kehendaki dengan...segala kekuasaan yang kalian miliki, dan aku akan berbuat dengan memihak kebenaran. yang mereka sukai di dalam ungkapan ayat ini terkandung pengertian bahwa makanan dan minuman di surga sesuai...dengan selera penghuninya masing-masing....Berbeda dengan keadaan di dunia, makanan dan minuman sesuai dengan kemampuan masing-masing. Akuadalah berdasarkan kepada sangkaan hambaKu terhadapKu. Aku bersamanya ketika dia mengingatKu. Apabila dia mengingatKu dalam dirinya, niscaya aku juga akan mengingatnya dalam diriKu. Apabila dia mengingatKu di majlis, niscaya Aku juga akan mengingatnya di dalam suatu majlis yang lebih baik daripada mereka. Apabila dia